Fisiologi Dasar Manusia
I. Karakteristik
makhluk hidup
adalah sifat-sifat
yang membedakan benda hidup dari beda mati dan yang memungkinkan sel-sel hidup untuk
untuk melaksanakan aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan hidup.
Sifat-sifat tersebut meliputi:
A. Iritabilitas atau keresponsifan adalah kemampuan untuk merespons rangsang
yang berasal dari dalam atau dari luar lingkungan.
B. Konduktivitas adalah kemampuan untuk melakukan atau mentransmisikan
iritabilitas (rangsang) dari satu sisi ke sisi lain. Sifat ini sangat
berkembang dalam sel saraf dan sel otot.
C. Pergerakan adalah hasil dari penyusutan atau pengerutan sel dan sifat ini
berkembang dengan baik terutama dalam sel otot.
D. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran sel individu atau pertambahan jumlah
sel.
E. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk melipat gandakan jumlah
mereka.
F. Metabolisme adalah jumlah total dari seluruh reaksi kimia yang terjadi pada
makhluk hidup. Proses kimia yang dimaksud adalah katabolisme, atau
pemecahan molekul kompleks menjadi zat yang lebih sederhana, dan anabolisme, pembentukan
makromolekul kompleks dari zat yang lebih sederhana. Metabolisme dalam
tubuh bergantung pada proses berikut ini.
1.
Pencernaan adalah proses pemecahan makanan kompleks
(karbohidrat,protein,dan lemak) menjadi molekul-molekul sederhana
(gula/glukosa,asam amino,asam lemak,dan gliserol) untuk diabsorbsi.
2.
Pernapasan mengacu pada proses pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara sel-sel tubuh dengan lingkungan luar.
3.
Pernapasan
Selular adalah proses
pemakaian nutrisi oksigen oleh sel tubuh untuk memperoduksi energi dan karbondioksida.
4.
Sirkulasi cairan tubuh membawa oksigen dan nutrisi
menuju sel dan mengeluarkan hasil metabolisme dari sel.
5.
Ekskresi adalah pengeluaran sisa hasil metabolisme dari
tubuh.
II. HOMEOSTASIS
A. Konsep Homeostatis (Keadaan Tetap) mengacu pada mempertahankan kondisi fisik dan
kimia yang relative konstan dalam lingkungan sel organisme,menurut batas-batas
fisiologis. Persyaratan kimia untuk mempertahankan kondisi yang konstan
meliputi,volume air yang mencukupi,nutrisi,dan oksigen yang mancukupi;
persyaratan fisik meliputi suhu dan tekanan atmosfir.
B. Mekanisme Homeostatis melibatkan hampir seluruh sistem organ tubuh walaupun kondisi
internal berubah secara konstan, tubuh melindungi terhadap perubahan yang besar
dengan mekanisme control pengaturan sendiri seperti sistem umpan balik.Sistem
ini mengacu pada pemberian informasi dari suatu sistem (output) kembali
ke sistem (input ) untuk menimbulkan respons.
1. Komponen sistem umpan balik
a. Setpoint adalah nilai fisiologi normal dari
masing-masing variabel tubuh,seperti suhu normal,konsentrasi zat dalam cairan
ekstraselular, atau kadar keasaman dan kadar kebasaan darah.
b. Sensor (Penerima) mendeteksi suatu penyimpangan dari setiap variabel normal.
c. Pusat Pengendalian meneriama informasi dari berbagai
sensor,mengitegrasi dan memproses informasi tersebut,kemudian menentukan
respons balasan untuk kembali ke setpoint.
d. Efektor menjelaskan respons, yang terus berlangsung sampai setpointtercapai
kembali.
2. Contoh Sitem Umpan Balik
a) Mekanisme Umpan Balik Negatif adalah mekanisme dimana informasi balasan
untuk sistem (input) mengurangi perubahan (output) sehingga
dapat kembali ke setpoint yang sesuai. Salah satu contoh
adalah kemampuan untuk mempertahankan glukosa darah pada kadar yang relative
konstan yaitu 90 sampai 110/100ml darah.
1) Setelah makan, peningkatan kadar glukosa darah merangsang
keluarnya insulin dari sel-sel khusus dalam pankreas.
2) Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh
sehingga mengurangi kadar glukosa darah.
3) Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengaruhi sel-sel
pelepas insulin (umpan balik negative) untuk mengurangi pelepasan insulin dan
glukosa darah dipertahankan pada kadar yang sesuai.
b) Mekanisme umpan balik positif adalah mekanisme dimana informasi balasan ke
system meningkatkan atau memperlama, bukannya mengurangi,penyimpangan dari
kondisi fisiologi asal.
1) Salah satu umpan balik positif terjadi saat membran saraf
dirangsang.
a. Rangsang mengubah permeabilitas membrane
terhadap ion-ion natrium, yang kemudian mengalir melewati membrane.
b. Arus ion natrium ini kemudian menambah permeabilitas membrane
tehadap ion natrium sehingga ion natrium yang melewatinya semakin banyak. Hasil
dari kejadian tersebut adalah cetusan impuls saraf.
2) Umpan balik positif juga bisa terjadi dalam mekanisme pembekuan
darah. Cetusan pada proses pembekuan darah menyebabkan keluarnya zat-zat kimia
yang mempercepat proses pembekuan darah.
3)
III. BIDANG STRUKTURAL TUBUH
Ilmu mengenai anatomi
memerlukan terminology mengenai posisi dan arah serta poin-poin rujukan.
A. Bidang (seksio) tubuh adalah bidang datar imajiner yang menembus tubuh untuk
menunjukkan poin-poin rujukan.
1.
Bidang Sagital membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
· Bidang Midsagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri
sama besar dengan bagian kanan.
· Bidang Parasagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri
dan kanan yang tidak sama besar.
2. Bidang
Frontal atau Koronal adalah
salah satu bidang di bagian kanan bidang sagital. Bidang ini
membagi tubuh atau organ menjadi bagian depan dan belakang.
3. Bidang
Transversal (Horizontal, Potong Silang) membagi tubuh atau organ
menjadi bagian atas dan bawah.
B. Posisi Anatomis tubuh digunakan sebagai rujukan agar hubungan dengan seluruh bagian
tubuh dapat dijelaskan. Dalam posisi anatomis, tubuh berdiri tegak dengan mata
melihat ke depan, kaki dirapatkan, lengan disisi tubuh, telapak tangan membuka
ke depan dengan ibu jari mengarah ke luar tubuh, dan jari kelingking mengarah
ke tubuh.
· Bagian Anterior dari tubuh (Ventral pada
binatang) merupakan bagian depan tubuh atau perut. Contoh: hidung merupakan
bagian anterior dari keseluruhan bagian wajah.
· Posterior adalah bagian belakang (pada binatang disebut Dorsal).
Contoh: bokong merupakan bagian posterior dari abdomen.
· Superior adalah mengarah ke kepala atau bagian
tertinggi; superior juga disebut sebagaisefalik, cranial, atau rostal.
Contoh: kepala merupakan bagian superior dari leher.
· Inferior adalah arah menjauhi kepala dan mengarah ke
bagian bawah tubuh; inferior juga disebut kauda. Contoh: dada
merupakan bagian inferior dari leher.
· Medial adalah setiap setiap struktur yang terdekat dengan garis an
tengah imajiner tubuh. Contoh: hidung merupakan bagian medial dari mata.
· Lateral mengarah ke samping, menjauhi garis tengah
imajiner tubuh. Contoh: telinga merupakan bagian lateral dari mata.
a. Ipsilateral berarti terletak
di sisi yang sama.
b. Kontralateral berarti terletak
di sisi yang berlawanan.
· Proksimal mengacu pada bagian suatu struktur yang
mendekati garis tengah tubuh, atau jika mengacu pada satu tungkai, maka
mendekati titik asal atau titik perlekatan terdekat dengan trunkus. Contoh siku
adalah bagian proksimal dari pergelangan tangan.
· Distal berarti paling jauh dari garis tengah imajiner atau menjauhi
titik asal atau titik perlekatan dengan trunkus. Contoh: kaki merupakan bagian
distal dari pergelangan kaki.
· Superfisial berarti setiap bagian manapun yang dekat ke
permukaan tubuh. Contoh: kulit merupakan bagian superficial dari otot.
· Dalam berarti terletak di bagian internal, di dalam tubuh. Contoh:
usus halus terletak jauh lebih kedalam tubuh dari otot-otot dan kulit
abdominal.
C. Rongga Tubuh adalah ruang dalam bagian aksial tubuh
yang berisi organ-organ atau visera internal. Dua rongga utama yang terletak
dalam bagian aksial tubuh: rongga dorsal danrongga
ventral. Bagian apendikular atau bagian anggota gerak
tubuh tidak memiliki rongga.
1. Rongga Tubuh Dorsal terletak
di bagian posterior (dorsal) dan terbagi
menjadi rongga cranial dan
rongga spinal.
a. Rongga Kranial dikelilingi
oleh tulang dan berisi otak.
b. Rongga
Spinal (Vertebral) terbentuk dari susunan tulang belakang serta berisi
medulla spinalis.
2. Rongga
Tubuh Ventral terletak di bagian anterior (secara ventral) dan
terbagi menjadi rongga toraks dan rongga abdomen
yang dipisahkan diafragma.
a. Rongga
Toraks adalah rongga dada. Rongga ini terdiri dari dari rongga
(kantong) pleural kanan dan kiri, serta mediastinum.
b. Rongga Abdominopelvis
(Peritoneal) berisi visera abdomen dan
bidang pelvis.
c. Rongga kecil tambahan di bagian kepala meliputi: Rongga
oral,rongga nasal,rongga telinga tengah, dan rongga orbital untuk
mata.
3. Membran
Serosa melapisi rongga toraks
dan rongga abdominopelvis, serta
menyelimuti organ-organ dalam rongga-rongga tersebut. Membran
Periental melapisi rongga; sedangkan Membran
Viseral menyelimuti organ.
a. Pleura
Periental melapisi rongga pleural dan Pleura Visera membungkus
paru- paru.
b. Perikardium Perietal melapisi
rongga perikardial dan Visera Perikardium
membungkus jantung.
c. Peritonium
Perietal melapisi rongga abdominopelvis; Visera Pertonium membungkus
organ abdominal daan organ pelvis lainnya.
D. Regia Abdomen-Pelvis. Sembilan petunjuk digunakan dalam ilmu
anatomis untuk memfasilitasi
rujukan struktur tubuh dan organ-organ internal.
1. Regia Umbilikal terletak
pada pusat abdomen.
2. Regia Epigastrium berada di
bagian superior dari rega umbilicus.
3. Regia Hipogastrium berada di
bagian inferior regia umbilikus.
4. Regia Hipokondrium kanan dan
kiri beroprasi lateral
terhadapregia
epigastrium.
5. Regia
Lumbar Kanan Dan Kiri terletak lateral tehadap regia
umbilicus.
6. Regia Inguinalis (Iliaka) Kanan dan
Kiri terletak lateral dari regia
hypogastrium.
E.
Empat Petunjuk
Abdominopelvis, umumnya dipakai secara klinis, didapat dari garis imajiner
horizontal dan vertikal yang menyilang pada umbilikus. Garis ini membagi
abdomen menjadiKuadran Kanan dan Kiri Atas serta Kuadran
Kanan dan Kiri Bawah (KKAB dan KKIB).