Sistem Pernapasan Pada Manusia
Sistem pernapasan pada
manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan
utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi
pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni
saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran
pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah
bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat
pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal
pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
1. Alat Pernapasan Manusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan
pada manusia.
1.1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu
organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5
indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara
yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
1.2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan
antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
1.3. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang
kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus.
Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
- Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin
tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang
berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak
tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. - Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong
oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan
dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang
masuk bersama udara pernapasan.
1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
1.5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang
dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus,
kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan
tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
1.6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus),
struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler
darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam
rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut
diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas,
gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua
gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh
suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan
pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara
pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan
inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya
lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan
napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada
udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah
volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut
kapasitas vital paru-paru.
2. Proses Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan
adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus
> paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung.
Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui
lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat
masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang
hidung.
Pada waktu menarik napas,
otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas
sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut
pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang
rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam
rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung
selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru,
sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke
kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya
masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan,
udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke
saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri
dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus
di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk
ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau
pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang
mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot
rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi
melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah
dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik.
Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru
keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
- Udara masuk melalui lubang hidung
- melewati nasofaring
- melewati oral farink
- melewati glotis
- masuk ke trakea
- masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
- udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan
pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
- Hidung
- Rongga hidung
- Concha
- Langit-langit lunak
- Pharink
- Larink
- Trakea
- Rongga pleura
- Paru-paru kanan
- Paru-paru kiri
- Tulang rusuk
- Otot intercosta
- Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua
jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
4.1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis
eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) -->
Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai
berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk
menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari
paru-paru.
4.2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan
otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi -->
posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar
kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru
lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang
terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini
biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri
(seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini
dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
5.1. Asma
Asma adalah gangguan pada
organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap
suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma
diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara
dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan
teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika
faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah
raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
5.2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu
peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit
menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
5.3. Influenza
Influenza atau flu adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si
penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang
mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam,
sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan,
batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa
juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian
terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya
adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau
dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
5.4. Flu burung
Flu burung atau avian
influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya
menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe
A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar
ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak
melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati
dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak
dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula
dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup
pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan
virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan
makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau
ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk
mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi,
keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat
berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5.5. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus
influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya
menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya
ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan
juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk
demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan
kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di
Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti
demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin,
dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan
muntah-muntah.
5.6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit
saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes
juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya
penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru
muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan
paru-paru kehilangan elastisitasnya.
5.7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit
peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai
radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat
daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif
apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan
buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
5.8. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang
siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana
saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru
TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.
Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang
tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
5.9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena
hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang
terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya
dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
- Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
- Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah
langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
5.10. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan
pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan
ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang
mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah
terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan
menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif,
bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk
berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker
lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar
atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap
rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
5.11. Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi
pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan
berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan
dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu
menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan
makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia,
biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
6. Olahraga Terbaik Untuk Pernapasan
Teknik pengaturan pernapasan
yang baik bisa menjadi penentu apakah seseorang menjadi pemenang atau pecundang
dalam suatu kompetisi? Menurut hasil studi dari University of Portsmouth,
otot-otot untuk pernapasan yang dilatih dengan baik mampu
meningkatkan performa Anda hingga 15% lebih baik. Itu berarti jarak tempuh yang
lebih jauh bagi seorang pelari, atau catatan waktu yang lebih cepat bagi
seorang perenang. Dan, itu bisa Anda peroleh dengan melakukan latihan-latihan
berikut ini.
Lari. Ketika melakukan latihan kardio, 80% dari latihan tersebut dilakukan oleh diafragma. Satu penelitian dari Brunel University menemukan bahwa memperkuat diafragma dapat memaksimalkan pernapasan, yang berujung pada peningkatan daya tahan. Mindy Solkin, kepala pelatih dari The Running Center di New York, memberikan tip untuk melatih pernapasan diafragma: Pernapasan terkoordinasi. Mulailah dengan pola dua-dua (menarik dan mengeluarkan napas masing-masing dalam dua hitungan). Untuk fase selanjutnya, lakukan pola tiga-tiga, hingga pola empat-empat.
Berenang. Mencoba melatih pernapasan dalam air memang langkah awal yang baik untuk memulai, tapi terlalu cepat menarik napas tidak akan menghasilkan apa-apa. Studi dari University of the Pacific di Amerika Serikat menemukan bahwa para perenang yang mengurangi frekuensi bernapas berhasil meningkatkan suplai oksigen ke otot. Dongkrak kapasitas paru-paru dengan meningkatkan jumlah hitungan per satu tarikan napas. Coba secara bertahap hingga Anda mampu melakukannya dalam 8 hitungan.
Bersepeda. Terlepas dari skandal dopingnya yang mengguncang dunia, Lance Armstrong punya modal kuat menjadi juara di balap sepeda: Kapasitas paru-paru yang luar biasa –8 liter, dua liter lebih banyak dari rata-rata. Walaupun faktor genetik punya peranan di sini, namun Anda tetap bisa melatih diri sendiri hingga menjadi lebih efisien. Gunakan teknik angkat beban dengan menggunakan teknik pernapasan yang panjang dan lambat ketika berlatih beban. Bersepeda pada dasarnya menggunakan teknik yang sama, yaitu satu dorongan panjang, menarik napas secara cepat dan dalam sebelum mengeluarkannya perlahan-lahan.
Sepakbola. VO2 maksimal mengukur seberapa cepat paru-paru Anda mengganti karbondioksida dengan oksigen, sekaligus menunjukkan seberapa cepat darah mengalirkan oksigen ke otot Anda. Dongkrak VO2 maksimal Anda dengan menerapkan pola latihan yang diberikan oleh Gavin Taylor, pelatih Fulham FC, berikut ini. “Lakukan sekuens latihan berikut ini terus menerus tanpa jeda,” ujar Taylor. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan yang cukup sebelumnya.
Lari. Ketika melakukan latihan kardio, 80% dari latihan tersebut dilakukan oleh diafragma. Satu penelitian dari Brunel University menemukan bahwa memperkuat diafragma dapat memaksimalkan pernapasan, yang berujung pada peningkatan daya tahan. Mindy Solkin, kepala pelatih dari The Running Center di New York, memberikan tip untuk melatih pernapasan diafragma: Pernapasan terkoordinasi. Mulailah dengan pola dua-dua (menarik dan mengeluarkan napas masing-masing dalam dua hitungan). Untuk fase selanjutnya, lakukan pola tiga-tiga, hingga pola empat-empat.
Berenang. Mencoba melatih pernapasan dalam air memang langkah awal yang baik untuk memulai, tapi terlalu cepat menarik napas tidak akan menghasilkan apa-apa. Studi dari University of the Pacific di Amerika Serikat menemukan bahwa para perenang yang mengurangi frekuensi bernapas berhasil meningkatkan suplai oksigen ke otot. Dongkrak kapasitas paru-paru dengan meningkatkan jumlah hitungan per satu tarikan napas. Coba secara bertahap hingga Anda mampu melakukannya dalam 8 hitungan.
Bersepeda. Terlepas dari skandal dopingnya yang mengguncang dunia, Lance Armstrong punya modal kuat menjadi juara di balap sepeda: Kapasitas paru-paru yang luar biasa –8 liter, dua liter lebih banyak dari rata-rata. Walaupun faktor genetik punya peranan di sini, namun Anda tetap bisa melatih diri sendiri hingga menjadi lebih efisien. Gunakan teknik angkat beban dengan menggunakan teknik pernapasan yang panjang dan lambat ketika berlatih beban. Bersepeda pada dasarnya menggunakan teknik yang sama, yaitu satu dorongan panjang, menarik napas secara cepat dan dalam sebelum mengeluarkannya perlahan-lahan.
Sepakbola. VO2 maksimal mengukur seberapa cepat paru-paru Anda mengganti karbondioksida dengan oksigen, sekaligus menunjukkan seberapa cepat darah mengalirkan oksigen ke otot Anda. Dongkrak VO2 maksimal Anda dengan menerapkan pola latihan yang diberikan oleh Gavin Taylor, pelatih Fulham FC, berikut ini. “Lakukan sekuens latihan berikut ini terus menerus tanpa jeda,” ujar Taylor. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan yang cukup sebelumnya.