Jumat, 18 September 2015

Warming Up








Pemanasan Olahraga (Warming Up)

 Pengertian


  1. Pemanasan olahraga adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan frekuensi jantung secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot yang bekerja dengan darah yang kaya akan oksigen.
  2. Pemanasan olahraga adalah salah satu bentuk persiapan emosional, fisiologis, dan psikologis untuk melakukan berbagai macam latihan
  3. Pemanasan olahraga adalah beberapa gerakan persiapan tubuh untuk melakukan kegiatan yang lebih berat dengan cara melakukan beberapa latihan sederhana sebelum melakukan inti kegiatan yang lebih berat.
  4. Pemanasan olahraga merupakan satu bagian dasar program latihan permulaan. Pemanasan olahraga ini terdiri atas serangkaian latuhan (gerakan) yang dilakukan pada waktu melakukan aktivitas olahraga.
  5. Pemanasan olahraga merupakan gerakan peregangan dan pelemasan sebelum melakukan latihan atau olahraga utama sehingga otot-otot tubuh meregang dan lemas sehingga ketika melakukan olahraga/latihan utama tidak mengalami kram atau kejang otot.
  6. Pemanasan olahraga adalah gerakan pendahuluan sebelum melakukan olahraga utama supaya otot-otot tubuh yang terlibat dalam aktivitas gerak siap dan tidak menimbulkan cidera pada otot atau persendian.
  7. Pemanasan olahraga melakukan beberapa gerakan sebelum melakukan olahraga untuk menghindari terjadinya cidera selama melakukan olahraga.

Fungsi Pemanasan Olahraga 

     1.   Dengan melakukan pemanasan olahraga maka darah yang kaya akan nutrisi dan 
         oksigen akan mengalir ke otot sehingga siap untuk dipacu kerja lebih berat.
2.   Untuk mengindari cedera. Efek, Dampak, dan Akibat Tidak Melakukan Pemanasan Olahraga sendi dan tulang dapat mengakibatkan cidera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu cedera tersebut akan sangat mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut.
3.    Cedera otot bisa berbentuk keseleo, salah urat, terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya.
Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
4.    Memperlancar aliran darah melalui otot-otot aktif.
5.    Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan kerja sistem jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular).
6.    Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
7.    Memperlancar pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
8.    Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang mengendalikan gerakan tubuh.
9.    Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
10.  Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
11.   Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.
12.   Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet dan peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar